Kamis, 11 Agustus 2011

Kolang Kaling Juga Hidangan Favorit di Subulussalam



100811foto.8_.jpg
Nurhayati (42) salah seorang pedagang kolang kaling di Pasar Terminal Terpadu Subulussalam sedang melayani pembeli. Kolang kaling sangat digemari warga untuk menu buka puasa sehingga permintaan meningkat tajam. Foto direkam, Senin (8/8). (SERAMBI/KHALIDIN)
SUDAH menjadi kebiasaan setiap bulan puasa masyarakat sangat kreatif menciptakan aneka makanan dan minuman untuk penganan saat berbuka. Salah satu buah yang menjadi ciri khas menu berbuka puasa di Kota Subulussalam adalah kolang kaling. Penganan yang diolah dari buah aren ini menjadi hidangan favorit masyarakat untuk berbuka puasa.

Nurhayati (42) salah seorang pedagang kolang kaling di pasar Terminal Terpadu Subulussalam yang diwawancarai Serambi, Senin (8/8) mengatakan, walaupun buah ini ada dijual pada hari-hari biasa, namun diakui permintaan meningkat tajam saat bulan Ramadhan. Buktinya, pada awal puasa, dalam sehari saja, Nur mengaku bisa menjual 10 kaleng (tiap kaleng berisi 20 liter) kolang kaling. “Sangat laris, sekarang rata-rata sehari laku 1-2 kaleng,” katanya.

Harga kolang kaling beragam, tergantung  kualitasnya. Untuk yang kualitas baik yakni kolang kaling yang telah dipres harganya mencapai Rp 14.000 perkilo atau Rp 4.000 per muk. Sedangkan untuk kualitas menengah dihargai Rp 2.500 per muk dan yang paling murah dijual Rp 5.000/3 muk. 

Nur mengaku mendapatkan buah aren dengan membeli dari pemasok di Sibande, Pakpak Bharat, Sumatera Utara atau Kabanjahe. “Ini kami beli dari Sibande, Pakpak Bharat, kadang juga dari Kabanjahe,” ujar Nur seraya menambahkan sangat suka dengan buah dari pohon aren tersebut. 

Lebih lanjut Nur menjelaskan, biasanya bahan makanan yang cukup populer ini digunakan untuk membuat makanan yang cukup digemari masyarakat untuk berbuka puasa seperti minuman segar, cendol, manisan atau kolak dan bubur. Bisa pula, kolang kaling diolah menjadi minuman dengan dicampur cincau atau lainnya. 

Rasanya yang kenyal dan legit membuat kolang-kaling menjadi suatu pelengkap untuk menu buka puasa. Hanya saja buah satu ini susah sekali dapatnya bila tidak di bulan puasa Ramadhan.

Kantor Bupati Dilempar Batu



110811foto.22_.jpg
Seorang warga memperhatikan pecahan kaca yang berserakan di lantai pintu masuk sebelah timur Kantor Bupati Bener Meriah, Rabu (10/8) pagi. Pintu kaca itu dilempar batu oleh dua orang tak dikenal pada Selasa (9/8) malam, sekitar pukul 20.00 WIB. SERAMBI/MAHYADI
Berita Terkait
    TAKENGON - Gedung Kantor Bupati Bener Meriah, yang beralamat di Jalan Simpang Teritit-Pondok Baru, Kampung Serule Kayu, Kecamatan Bukit, Bener Meriah, Selasa (9/8) malam lalu, dilempari batu oleh dua pengendara sepeda motor Yamaha RX-King. 

    Akibat pelemparan tersebut, satu pintu kaca di bagian timur kantor orang nomor satu di Bener Meriah itu dilaporkan pecah berantakan. Sedangkan pelaku yang memang beraksi dari atas sepmor yang dikendarainya, langsung kabur tancap gas usai melampiaskan aksinya itu.

    Menurut seorang anggota keamanan, Ruhdi, kepada sejumlah wartawan Rabu (10/8) mengatakan, pada saat aksi pelemparan batu oleh oknum yang belum diketahui itu, kondisi cuaca sedang hujan gerimis dan pelaku berhasil kabur di tengah kegelapan malam. 

    “Begitu terdengar suara kaca pecah, saya bersama sejumlah anggota pengamanan kantor ini langsung lari menuju tempat kejadian yang hanya berjarak sekitar 30 meter dari pos penjagaan,” papar Ruhdi, yang tak lain adalah salah seorang anggota Polres Bener Meriah yang malam itu bertugas menjaga keamanan di komplek kantor bupati. 

    Dikatakan, kedua oknum yang mengendarai sepmor jenis Yamaha RX King, sempat terlihat namun wajahnya tidak bisa dikenali lantaran gelap. Menurutnya, untuk menghentikan kedua pelaku yang terus kabur usai melakukan aksinya, petugas sempat melepaskan tembakan ke udara sebanyak dua kali.

    Tembakan peringatan tersebut tak digubris, kedua pelaku langsung melarikan diri ke arah Simpang Teritit, Kecamatan Wih Pesam. “Usai melepaskan tembakan ke udara, kami sempat mengejar pelaku tapi setibanya di daerah simpang Teritit kedua pelaku ini menghilang,” ungkap Ruhdi.

    Beberapa saat setelah kejadian, sejumlah petugas Polres Bener Meriah, langsung terjun ke lokasi dan memasang garis polisi. Sedangkan Bupati Bener Meriah, Ir H Tagore Abubakar, Selasa (9/8) malam, usai waktu shalat Tarawih, meninjau lokasi kejadian yang tak lain adalah kantornya sendiri di kawasan Simpang Teritit-Pondok Baru, Kampung Serule Kayu, Kecamatan Bukit, Bener Meriah.

    Orang nomor satu di kabupaten pemekaran dari Aceh Tengah itu, dilaporkan sempat melihat-lihat bongkahan batu yang digunakan pelaku hingga satu pintu kaca kantor bupati pecah berantakan. Kasus ini sekarang sedang dalam pengusutan pihak Polres Bener Meriah