Pemerintah Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), khususnya Pemkab Aceh Timur diminta segera menggagas kembali Monumen Islam Asia Tenggara (MONISA) sebagai bukti sejarah masuknya Islam pertama ke Peureulak, Aceh Timur.
Permintaan tersebut disampaikan Direktur Lembaga Penelitian Sejarah Aceh (LPSA), Baihaqi, S.Ag, Permintaan tersebut disampaikan sehubungan dengan belum tersentuhnya pembangunan kembali (renovasi-pent) monumen MONISA oleh pemerintah setempat.
Menurutnya, dulu semasa almarhum Arifin Amin yang merupakan salah seorang putra daerah dan penggagas MONISA masih hidup, perjuangan mendirikan monumen tersebut terus mendapat perhatian dari semua kalangan. Malahan, miniaturnya juga sudah dibuat dan kini terbengkalai di garasi mobil pendapa Peureulak.
Ia mengharapkan, kepada Pemkab Aceh Timur untuk tahap awal segera menggandeng sejumlah tokoh dan pemangku adat setempat guna duduk bersama membicarakan kelanjutan masa depan sejarah peradaban Peureulak yang kini telah lenyap dari peredaran informasi sejarah. “Padahal, kalau mau jujur sejarah peradaban Peureulak itu merupakan urat nadi sejarah Islam dia Asia Tenggara,” imbuhnya.
Dikatakan, sosialisasi kepada publik tentang alur sejarah masuknya Islam pertama di Peureulak harus segera dilakukan guna memberi pemahaman sejarah yang tepat kepada seluruh masyarakat.
Disebutkan, sebelum ini, salah satu buku yang ditulis oleh alm. Arifin Amin, yang mengisahkan tentang kerajaan Islam Peureulak juga sempat beredar di tengah -tengah masyarakat. Namun, setelah penulis meninggal, buku-buku tersebut tidak banyak yang dicetak ulang, bahkan sudah sulit untuk mendapatkannya.
Padahal, di dalam buku tersebut cukup banyak tertera bukti -bukti sejarah yang disertai dengan sejumlah pantun-pantun indah yang memberi kesan estetika yang cukup tinggi.
Begitupun, sejarah peradaban Islam di Peureulak bukanlah milik masyarakat setempat. Namun juga milik warga muslim di Asia. “Jadi, sudah seharusnya seluruh pemerhati sejarah serta lembaga yang konsen terhadap situs ini kiranya dapat mimikirkan masalah ini,” katanya.
1. Terlihat Papan nama komplek Monumen Islam Asia Tenggara (MONISA) yang kondisinya memprihatinkan.
2. Tampak Pendapa Monisa yang keadaanya kini terbengkalai.
pak, apa betul proyek monisa ini terkendala karena masalah pembebasan tanah?? dari soni harianto@yahoo.com
BalasHapus