Maimunah berbicara kepada wartawan setelah digiring ke luar dari ruang seminar
Ceritanya, sekitar pukul 12.00 WIB, setelah ketiga narasumber, yaitu Ketua MPU Aceh Prof Dr Muslim Ibrahim MA, Dr Syukri Daud MA dari Dinas Syariat Islam Aceh, dan Ustaz Muhammad Yusran Hadi MA dosen Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry selesai memberi materi, moderator langsung membuka sesi tanya jawab. Spontan saja seorang perempuan berkaca mata hitam mengenakan busana muslimah yang duduk di kursi ujung deretan kedua angkat tangan minta kesempatan bicara.
Perempuan berpenampilan modis itu memperkenalkan diri bernama Maimunah, alumni dari salah satu pesantren di Lamno dan mengaku mahasiswa IAIN Ar-Raniry, Darussalam. Tanpa buang waktu, perempuan tersebut mengambil microfon dari panitia dan mulai bicara. Logat bicaranya lebih ke intonasi bahasa Arab.
“Buat apa kalian kaji aliran sesat setiap hari, sekarang saya mau tanya sama kalian yang laki-laki (anta), apakah anta (engkau yang laki) sudah shalat subuh tadi? Kalau kalian tidak shalat subuh, berarti tidak diterima shalat kalian yang lain itu,” kata perempuan itu dengan suara lantang tanpa membuka kaca mata hitamnya.
Melihat gelagat yang tidak beres itu, panitia langsung menghentikan ‘ceramah’ Maimunah, dan menggiringnya ke luar ruangan. Selanjutnya, belasan peserta diskusi bersama wartawan mengikuti perempuan itu untuk mencari tahu siapa dia sebenarnya. Karena dia sempat mengaku sebagai mahasiswa IAIN Ar-Raniry, maka panitia meminta diperlihatkan Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) termasuk KTP. Namun permintaan itu tidak digubris, sehingga panitia berinisiatif memeriksa isi tasnya, namun KTM maupun KTP tidak ditemukan.
Ketika wartawan menanyakan mengapa tak buka kaca mata hitam berukuran besar yang dikenakan, Maimunah menjawab seenaknya. “Kalau saya buka nanti lelaki terpikat dengan saya karena mata saya memiliki daya tarik. Begitu juga rambut saya, kalau saya buka akan terlihat warna perak, itu pun akan mengundang daya tarik,” ujarnya dengan menggunakan bahasa Indonesia yang kadang-kadang diselingi bahasa Arab dan bahasa Inggris.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar